Telusuri

Kamis, 31 Mei 2018

PACARAN ADALAH SKENARIO SETAN

😈PACARAN ADALAH SKENARIO SETAN😈

Apa Sih Yang Namanya Pacaran itu ?
Apa Bener Pacaran itu Sangat Indah
Dan Bisa Membahagiakan

Tahukah Wahai Sobat, Mengapa Pacaran Dikatakan Skenario Setan , Jawabannya
Karena Syaitan Menjadikan Manusia Sebagai Pemerannya , Terutama Para Remaja Untuk Menjerumuskan Manusia ke Jurang
Api Neraka .

Pacaran itu adalah Jalan Hidup Orang – Orang Yang Di Murkahi Oleh Allah SWT Dan Jalan Orang Orang Yang Sesat . Karena Banyak Aturan Allah SWT Yang Di Langgar , Terutama Aturan Tentang Pergaulan Dengan Lawan jenis Yang Sangat berlebihan .

Dan Ketahuilah Wahai Saudara – Saudaraku , Pacaran Juga Merupakan Salah Satu Budaya Yang Di Larang Dalam Islam , karena Budaya Pacaran aLAdalah Budaya Yang Sengaja Disebar Dan Di Perkenalkan Oleh
Musuh – Musuh Islam Yang ingin Menghancurkan Moralitas Generasi Islam, Yaitu Lara Remaja Islam , Sehingga Menjadi Generasi Yang Senang Melakukan
Perbuatan Maksiat .

Bukannya kita telah mengetahui , segala Sesuatu Yang dilarang oleh Allah SWT
Pasti Ada Mudaratnya Bagi Manusia ,
Begitu Juga Dengan Pacaran , istilah Pacaran Dalam Islam itu Tidak ada , Dan Perlu kita Ketahui Begitu Banyak Dampak Negatif dari Pacaran , salah satunya yaitu seperti
Mendapat Dosa , Mengapa  ,

Karena Paaran itu Dia Membungkus Perzinaan , Dan Saya Perhatikan Para Remaja Masa Kini Menganggap Bahwa Zina itu Ketika Melakukan Hubungan Intim , Padahal Zina itu Tidak Hanya Ketika Melakukan Hubungan intim Saja , Perlu Diketahui Zina itu Di Bagi Menjadi Dua , Yaitu Zina Kecil Dan Zina besar . Zina Kecil Meliputi Apa Saja , Zina Mata , Yaitu Ketika Saling Bertatap Mata , Zina Telinga , Yaitu Ketika Mendengarkan Kata – Kata Yang Dapat Membangkitkan Birahi , Zina Tangan , Nah … Zina ini Yang Paling Sering Di Lakukan , oleh para Zemaja , Mereka Menganggap itu Adalah hal Yang Sepele , Hal Yang Wajar Dalam Pacaran , Katanya “Gak Asyik Kalau Gak Pegangan Tangan” , Memang Hal Yang Spele , Tapi Bisa Menyebabkan Mereka Mendapat Dosa, Padahal Ada Hadis Yang Mengatakan :

Lebih Baik Nagimu Memegang Bara Api ,
Dari Pada Memegang Tangan Wanita atau
Laki – Laki Yang Bukan Muhrimmu
Atau Mahrammu

Seorang laki – laki dan perempuan pegangan tangan yang bukan Muhrim , ntar kalau ibunya uda didalam kubur dibawain batu dari Neraka oleh Malaikat Zabaniya , karena Malaikat Zabaniya tempatnya di neraka , tapi bisa naik kekubur bawa batu yang sudah dipanaskan berjuta –juta tahun di Neraka , lalu ibunya ditarik tangannya lalu diletakkan di telapak tangannya , itu baru siksaan yang paling ringan yang sakitnya itu sampai ke ubun – ubun , Nah,.. apalagi kalau anaknya itu melakukan hubungan intim , lebih parah lagi siksa yang didapatkan Ibunya , yaitu dibawahkan Tombak 16 Mata oleh Malaikat lalu di hunjamkan dikemaluan Ibunya . Sebagai balasan orang tuanya tidak mendidik anaknya dengan benar. Tapi sang Ibu bisa mengutuk tuh anak ,karena tidak ridha telah mempersembahkan perbuatan buruk . sehingga kutukan itu , membuat anak tersebut hidupnya susah , kecuali anak tersebut bertobat

Nauzubillah Minzalik , tegakah kita membuat Orang tua tersiksa di alam kubur , yang telah Besusah paya mengurus dan membesrkan kita Dengan penuh Cinta dan Kasih Sayang , namun Apa balasan kita. Kita membuat mereka Tersiksa dan menderita. Ini baru zina Tangan , Lalu zina Hati , yaitu ketika adanya harsat atau Keinginan , zina Mulut atau Lidah , yaitu ketika Mengucapkan kata – kata yang dapat Menaikkan birahi , kemudian zina Kaki , yaitu Ketika kaki itu melangkah ketempat yang Bermaksiat , dan yang paling parah atau akhir Dari perzinaan yaitu zina Kelamin , Zina Kelamin sudah termasuk Dosa Besar, karena Telah melakukan Hubungan Intim. Seperti yang Sering kita lihat begitu bnyak Remaja yang Hamil diluar Nikah , sungguh kasihan para Remaja yang masih menjenjang pendidikan , Karena masa depan mereka telah hancur . Akibat dari Pacaran itu , Namun ada juga yang Mengatakan “ Kami pacarannya , pacaran sehat Kok , gak pernah tuh berduan , apa lagi main Gelap – Gelapan “ Nauzubillah Minzalik ….

Dalam Q.S Al –Israa : 32

Artinya :

Dan janganlah kamu mendekati zina , sesungguhnya zina itu suatu perbuatan
yang keji dan jalan yang buruk

Tidak Perlu Merasakan Cinta Yang Belum Saatnya , Yakinlah Akan Janji Allah SWT ,
Saat Indah itu Akan Tiba

Cinta Yang Memberikan Kehangatan Dan Ketenangan Adalah Cinta Yang Sah Dimiliki ,
Untuk Mendapatkan Kecintaan Lahir Batin , Namun Cinta yang tidak Sah Dimiliki Walaupun Memberikan Kehangatan Dan Kebahagian ,
Tapi Kehangatan Dan Kebahagian itu
Bisa Menjerumuskan Kamu
ke Jurang Api Neraka

Tidak Takutkah Kamu Dengan Api Yang
Tidak Pernah Padam , Dan Tidak Takutkah Kamu Dengan Azab Allah SWT.

Aturan – Aturan Allah SWT Bukan Untuk Mengekang Manusia , Melainkan Untuk Memuliakan Manusia , Agar Berbeda Dari Makhluk ciptaan Allah SWT Yang Lainnya .

Jadi , Buat Temen – Temen Yang Berstatus Jombloh , Atau istilah Kerennya Jones , Gak Usah Malu , Kecewa , Ataupun Nyesel Dengan Status Kalian , Malah Kamu Harus Bersyukur Dan Senang , “ Kenapa Harus Bersyukur Dan Senang ? “ Pasti Bertanya –Tanya iyakan ? ,
Ya iyalah… Ngapend Seneng Dengan
Status Jombloh ? , Yang Gak ada
Temenin Malam Minggu

Karena itu Artinya Kamu Bukan Termasuk
Pilihan Syaitan Untuk Memerangkan Skenarionya , Sehingga Tidak Terjerumus Kedalam Api Neraka .

Menurut Hasil Penelitian Saya ,
Dari Pengalaman – Lengalaman Baik
Guru , Kakak Mentoring Saya , Pacaran
Yang Indah itu Ketika Ijab Kabul Telah
Diucapkan , Karena Udah Gak Takut ,
Pacarannya Udah Halal .

Jika Memang Ada Seseorang Yang Sangat Kamu Sukai , Jangan Takut Untuk Kehilangan Dia , Titipkan Aja Sama Allah , Insya Allah Jika Memang Jodoh Pasti akan Dipertemukan . Berdoa Sama Allah “ Ya Allah , Engkau Yang Maha Tahu Segala –Galanya Tentang diriku , Baik itu Hidup ,Mati Rezeki , Maupun Jodohku ,Maka itu Tak Ada Keraguan Padaku Untuk Menitipkan Dia , Jika Memang Engkau Takdirkan Aku Bersamanya Maka Kelak Satukanlah Kami Dalam ikatan Pernikahan , Sehingga Dapat Menyempurnahkan Ibadah Kami, Namun jika Memang Dia Bukan Jodohku Maka Pisahkanlah Kami , Dan Biarkanlah
Kami Menjalin Rali Persahabatan

Namun Jika Kamu Menginginkan Wanita atau Laki – laki Yang Baik , Maka Kamu Juga Harus Memperbaiki Dirimu . Seperti Yang di Jelaskan Dalam Q . S An – Nuur : 26

Artinya :

Laki – Laki Yang Keji Adalah Untuk Wanita – Wanita Yang Keji Pula , Dan Wanita – Wanita Yang Baik Adalah Untuk Laki – Laki Yang Baik , Dan laki – laki Yang Baik Adalah Untuk
Wanita – Wanita Yang Baik Pula “ .

Kesimpulan Dari Artikel ini , Yaitu Tidak Perlu Mengharapkan Dan Merasakan Cinta Yang Belom Saatnya , Yakinlah Akan Janji Allah SWT , Suatu Saat Akan Dipertemukan Dengan Cara Yang Begituh Indah , Dan Mendapatkan Cinta Yang Halal… Tak Perlu Mengikuti Budaya Yang Gak Jelas Dan Yang Dapat Merusak Kehormatan Diri Sendiri Dan Orang Tua .

Ini aja Yang Dapat Saya Jelaskan Tentang Pacaran , Kurang Dan Lebihnya Mohon Dimaafkan, Bila da Kesalahan Penulisan Kata , Mohon Dimaklumi Karena Saya Juga Manusia Biasa Yang Gak Luput Dari Kehilafan

Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
SilaHkan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, Keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda Kenal Sekalipun.Semoga Anda juga Mendapatkan Balasan Pahala Yang Berlimpah Dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin

Senin, 21 Mei 2018

Untuk Para pencaci Maki

KAUM MUSLIMIN SEKALIAN!

Orang mukmin sangat antusias terhadap nilai-nilai kebaikan dan selalu bersikap lemah lembut dengan sesama.

Sikap santun dalam berdialog, lemah lembut dalam berbicara, halus dalam penyampaian pesan, merupakan jalan tengah yang membuat orang lain simpati sehingga berbagai kepentingan terakomodir, hati yang bercerai berai dan pendapat yang berbeda dapat terangkul.

Allah –subhanahu wa ta'ala- berpesan kepada Nabi Musa dan Harun –'alaihimassalam- :

فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى [ طه/ 44]

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia menjadi sadar atau takut".
(Qs Thaha: 44)

Ibnu Katsir –rahimahullah- ketika mengomentari ayat ini berkata : "Ada pelajaran sangat berharga yang dapat dipetik dari padanya, yaitu bahwa Fir'aun yang terkenal keangkuhan dan arogansinya, sementara Musa –alaihissalam- sebaik-baik manusia pilihan Allah saat itu, namun demikian Allah memerintahkannya untuk tidak berbicara dengan Fir'aun kecuali dengan perkataan yang santun dan lemah lembut.

Kata-kata cacian hanya mengundang malapetaka. Cacian tidak akan menghadirkan kembali orang yang kabur dan tidak akan membuat simpati orang yang berkepala batu, justru hanya menanamkan rasa dendam di hati dan membuat orang yang berseberangan semakin nekad dan keras kepala.

Bila Anda menghujani orang yang tidak sependapat dengan Anda itu dengan makian, kecaman dan kutukan, maka apa yang Anda lakukan itu akan semakin memperkeruh persoalan dan memperparah penyakit. Oleh karena itu, bila Anda menyampaikan nasihat, sampaikanlah dengan cara yang tidak membuat orang lain kabur, dan bila Anda berdebat, berdebatlah dengan cara yang santun tanpa merendahkan lawan bicara.

Orang yang rendah moralnya, kotor tutur katanya, suka merendahkan martabat sesama, pengumpat orang lain, pelontar tuduhan terhadap orang tak berdosa, suka menyerang orang-orang yang baik, pengecam dan pengutuk, semua ucapannya hanya umpatan dan cacian, sungguh ia tidak pantas disebut reformis, penasihat atau guru pembimbing yang baik.

Begitu terjadi peristiwa di tengah masyarakat, langsung mereka tangkap intensitas beritanya -entah tempat kejadian peristiwa itu dekat atau jauh-, mereka segera meluncur ke jaringan internet untuk menjadikan peristiwa itu sebagai alasan pelampiasan cacian dan umpatan.

Mereka bergegas mencari situs-situs media soasial; dan dari kalangan mereka muncul-lah penuduh, pengecam, pencaci, pengutuk dan pengumpat kecuali orang-orang yang diselamatkan oleh Allah, namun sayangnya amat sedikit golongan ini.

Wahai Anda yang menulis pernyataan-pernyataan yang penuh umpatan, kutukan dan cacian. Wahai Anda yang suka menjustifikasi dan melontarkan tuduhan-tuduhan. Anda akan mempertanggung-jawabkan perbuatan Anda kelak pada hari pertemuan seluruh makhluk, di mana perbuatan Anda sekecil apapun akan ditimbang dan diperhitungkan. Setiap orang akan datang didampingi malaikat penyaksi dan malaikat penggiring.

Sadarkah bahwa Anda berada dalam pengawasan Allah; kesendirian dan keterasingan Anda itu tetap dilihat Allah.

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا الْبَذِيءِ

“Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat, bukan orang yang keji, dan bukan pula orang yang kotor omongannya”.

Manusia yang suka mencela, mengutuk, mengejek dan berkata keji, bukanlah tipe manusia beriman. Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bukanlah pencela, pengecam dan pengutuk. Sabda beliau :

إنِّي لَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةً

“Sesunguhnya aku tidak diutus sebagai tukang melaknat, tetapi aku diutus hanyalah sebagai rahmat.”

Beliau pun bersabda :

           سِبَابُ المسْلِمِ فُسُوْقٌ

“Mencaci maki seorang muslim adalah suatu kefasikan". Dalam riwayat lain disebutkan :

         اَلْمُسْتَبَّانِ شَيْطَانَانِ يَتَهَاتَرَانِ وَيَتَكَاذَبَانِ

“Dua orang yang saling memaki adalah seperti dua setan yang saling menjatuhkan dan mendustakan lawannya”.

قَالَ جَابرٌ بن سليْم رَضيَ اللهُ عَنْه : قُلْتُ: اعْهَدْ إِلَيَّ يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: «لَا تَسُبَّنَّ أَحَدًا» قَالَ: فَمَا سَبَبْتُ بَعْدَهُ حُرًّا، وَلَا عَبْدًا، وَلَا بَعِيرًا، وَلَا شَاةً، رواه أبو داود

Jabir Bin Salim –radhiyallahu anhu- bercerita, "Aku berkata, "Buatlah ikatan perjanjian denganku Ya Rasulallah!" beliau lalu menjawab, "Janganlah sekali-kali engkau memaki orang lain". Kata Jabir, "Sejak itulah aku tidak pernah memaki seorang pun, baik ia berstatus orang merdeka atau hamba sahaya, termasuk tidak memaki unta dan kambing". HR Abu Dawud.

Maka, bertobatlah dari dosa akibat goresan tulisan tangan Anda. Hapuskanlah dosa cacian dan gangguan yang Anda lakukan. Sesungguhnya orang yang bertobat dari perbuatan dosa identik dengan orang yang tidak pernah berbuat dosa.

Ya Allah, ilhamkanlah kepada kami kedewasaan dan kematangan berpikir, selamatkanlah kami dari kejahatan perbuatan kami امين ... "Marilah kita beristighfar (memohon ampun) kepada Allah !!! Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun bagi orang-orang yang kembali kepada-Nya.

**

Sabtu, 19 Mei 2018

Berakhlaq baik terhadap istri

BERAKHLAK BAIK KEPADA ORANG LAIN TERUTAMA KEPADA ISTRI

     عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُول اللَّه صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ : أَكْمَل الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ … رواه الترمذي وغيره

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-sebaik kamu adalah orang yang paling baik kepada istrinya”
(HR. At-Tirmidzi, 3/466;  Ahmad, 2/250 dan Ibnu Hibban, 9/483. Hadits dinyatakan shahih oleh Imam at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dll)

Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan berakhlak baik dalam sikap dan perbuatan, karena hal ini digandengkan dengan kesempurnaan iman. Ini berarti, akhlak yang baik merupakan konsekuensi iman yang benar. (kitab Tuhfatul Ahwadzi, 4/273)

Sebagaimana hadits ini juga menunjukkan bahwa sikap dan perbuatan baik ini lebih utama untuk ditujukan kepada keluarga dan orang-orang yang terdekat dengan kita, (kitab Bahjatun Nâzhirîn, 1/363)

apalagi istri kita sendiri. Makna inilah yang ditunjukkan dalam firman Allâh Azza wa Jalla:

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Dan pergaulilah istrimu dengan (akhlak yang) baik. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allâh menjadikan padanya kebaikan yang banyak [An-Nisâ’/4:19]

Beberapa mutiara faidah yang dapat kita petik dari hadits ini:

1. Imam al-Hulaimi rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan bahwa baiknya akhlak merupakan (bagian dari) iman dan hilangnya hal ini (dari diri seorang hamba) merupakan (tanda) kurangnya iman. Juga menunjukkan bahwa orang-orang Mukmin bertingkat-tingkat keimanan mereka. Sebagian dari mereka, imannya lebih sempurna dari sebagian yang lain. Oleh karena itulah, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya karena Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling sempurna imannya.” (Dinukil oleh Imam al-Munawi dalam Faidhul Qadîr, 2/97)

2. Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Hakikat akhlak yang baik adalah mencurahkan kebaikan, tidak mengganggu dan (menampakkan) wajah berseri-seri (kepada orang lain).”
(Dinukil oleh Imam al-‘Azhim Abadi dalam ’Aunul Ma’bûd, 12/286)

3. Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk berakhlak baik kepada istri dengan selalu menampakkan wajah berseri-seri, tidak menyakiti, berbuat baik dan bersabar dalam menghadapinya.
(kitab Bahjatun Nâzhirîn,  1/363)

4. Berakhlak baik kepada istri lebih ditekankan karena kaum perempuan itu lemah sehingga mereka pantas mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang lebih. (kitab Tuhfatul Ahwadzi, 4/273)

Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada budak Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Bersikap lembutlah kepada para wanita” (HR. Al-Bukhâri, 5/2281 dan Muslim, no. 2323)

5. Orang yang tidak bisa berakhlak baik kepada keluarganya maka kepada orang lain tentu lebih tidak bisa lagi. (kitab Bahjatun Nâzhirîn, 1/363

6. Berakhlak baik adalah termasuk sifat utama orang yang beriman dan bertakwa kepada Allâh. (Ktab Bahjatun Nâzhirîn, 1/363)

Pertanyaannya: Kapan terakhir kali kita tersenyum kepada istri ??

Semoga ini bermanfaat bagi kita semua.

Apa Alasanku Untuk Tidak berayukur?

Bismillaahirrohmaanirrohiim.. وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْئَرُوْنَ   “Dan seg...